![]() |
sunset di pantai jogja |
.
.
Aku tak menyukai senja.
Aku menyukai kegelapan setelahnya.Senja selalu mengantarku pada banyak sekali pikiran,Aku tidak suka terlalu banyak berpikir.Bukan Karena Aku malas,Tapi ini Karena aku Akan sakit jika banyak berpikir.Di perjalanan hidupku yang belum seberapa ini, aku
terus-menerus dipaksa untuk berpikir.Barangkali jika aku bisa membatasi porsi berpikirku
akan tidak apa-apa, kupikir.
.
.
Rasanya menyenangkan sekali ketika perlahan kau
mulai mengenal dirimu sendiri.Itu Yang sedang kulakukan akhir-akhir ini.Menjadi versi terbaik dari diriku. Balance.
.
.
Hal Yang akan sangat kuhargai adalah..Ketika tuhan mengijinkanku dipertemukan dengan
orang-orang Yang mengerti pilihanku (padahal aku tipe bimbangan)Tidak mudah bagiku untuk memilih,Tapi tentu saja... Aku pasti Akan memilih mana yang
lebih dulu dan yang terbaik (menurutku).Dalam hal apapun, tidak terkecuali cinta.
.
.
Dulu aku sangat menyukai kopi, tapi sekarang tidak.
Sebisa mungkin aku meminimalisirnya.Kopi itu menggairahkan, membuat jantung terus
berpacu. Tapi setelah Aku mulai mengenal diriku sendiri,Kupikir bukan itu yang kubutuhkan.Bukan debar terus-menerus yang dibutuhkan oleh
seseorang yang mudah bimbang.Melainkan ketenangan, kenyamanan, dan kepastian. Aku
menemukan itu dalam teh dan matcha. Tapi aku lebih menyukai teh (karena lebih
low profile barangkali)
.
.
Aku suka ketika menghirup aroma teh, aku mampu
menghirup "kamu baik-baik saja. Tenanglah"Aku suka ketika menyesap teh, aku menyesap diriku
sendiri, setelahnya aku akan menghebuskan napas lega.
.
.
Teh itu adalah aku. Ingat aku setiap kau meminum
segelas teh hangat di dalam gelap ruang-ruang kehidupan mu.Mungkin Aku tidak akan membuat mu berdebar seperti
kopi, memunculkan banyak makna, atau membuatmu terus terjaga.Tapi ketahuilah, setiap manusia pasti selalu
memerlukan ketenangan setelah saat-saat yang mendebarkan.Dan Aku adalah teh.
.
.
Aku tidak suka senja, tapi warna senja menyerupai
warna teh.Ketika melihat senja, aku seperti melihat teh Dalam
skala besar.Barangkali senja adalah waktu ketika tuhan meminum
segelas teh, waktu tuhan ingin mendapatkan ketenangan.
.
.
Dari semua kenanganku tentang teh,Ada satu kenangan yang akan selalu kuingat, tentang
teh Yang kepanasan.Ketika seseorang menawari Ku kopi, Aku akan berpikir
berkali-kali untuk mengiyakannya, Dan terkadang terpaksa mengiyakannya agar
menghargai si penawar, atau seringnya aku lebih meminta segelas air saja.Tapi jika ditawari teh, Aku tak perlu berpikir untuk
menerimanya. Akan langsung kuiyakan.
.
.
Teh Yang kepanasan, jelas sekali si pembuat bukan
penikmat teh dan jarang membuat teh.Aku bertemu dengan banyak pembuat teh handal sebelum
bertemu dengan si pembuat teh abal-abal.Semua pembuat teh handal Yang kutemui benar-benar
menghidangkan teh Yang nikmat dan menenangkan, Aku suka pada teh mereka.Tapi si pembuat teh abal-abal malah memberiku teh
kepanasan, yang membakar lidahku, dan perasaanku secara bersamaan ketika
menyesapnya.Aku ingin memarahinya, karena bagiku itu sangat
kurang ajar.Tapi ketika melihat dirinya di keremangan waktu itu,
kupikir teh yang sesungguhnya itu dia.Aku kemudian mengcross-check diriku.✓
tidak Ada debaran
✓
kemanisan Yang pas
✓
tingkat kehangatan yang tepat
✓
ketenangan
Yah, ternyata dia teh yang sesungguhnya (walaupun
sebenarnya tampangnya seperti kopi, misterius)Begitulah malam itu lewat... Aku dan ketenanganku.Wujud teh itu adalah kenangan yang akan selalu
teringat ketika aku meminum teh kapanpun, dimanapun.
.
.
Kemarin Aku sempat mengalami kebuntuan berpikir,
perihal teh.Mengapa teh yang kusukai, tiba-tiba terasa sulit
untuk dihabiskan?Aku hanya menatapinya saja, sampai teh itu akhirnya
mendingin.Seorang yang kuhormati kemudian menjawab pertanyaan
itu"Terkadang hal yang Kita sukai tidak bisa
memenuhi hasrat yang Kita rasakan"Dan Aku pun mengamininya.Kupikir itu memang benar.
.
.
Setelah Jokpin dan Agus Noor sering membuat sajak
tentang kopi, Aku akan mulai membuat tulisan apapun tentang teh. Karena Aku
menyukainya.Dan apapun yang akan terjadi,Aku hanya akan berpulang pada teh.Teh kesukaanku,dan sesuatu yang terkenang ketika aku meminum teh.
.
Begitulah cerita tentang teh kali ini.
.
.
.
.
.
note:
aku senang memiliki cara-caraku sendiri untuk mengungkapkan apapun yang kurasakan.
aku tidak suka berpikir banyak hal, aku tidak suka stress sendiri. Dan well bacalah sesukamu.
Aku benar-benar seringan teh. Tapi terkadang beberapa orang mengabaikanku, mau tidak mau aku pun dingin. Menurutmu, enak tidak menikmati teh yang mendingin? (ingat, hukum sebab-akibat)
omong-omong teh yang kumaksud disini Teh hangat. hmm..